Minggu, 20 Maret 2011

KHUTBAH JUM’AT

BENCANA ALAM DALAM PERSPEKTIF MUKMIN

Oleh : Drs. H. Imam Ghozali

( Disampaikan Tgl: 18-3-2011 di Masjid Al Amin Pebatan Brebes)

الحمد لله ربالعالمين ايا ه نعبد وايا ه نستعين والذى جَعَلَنا مِنْ عِبادِهِ الْمُخْلِصِيْنَ ووَفَّقَنا لِلْعَمَلِ بِما فيهِ صَلاحُ الاسْلامِ والمسلمين. أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الهادى إلى الصراط لمستقيم. اللهم صلّ وسلّم وبارك على سيدنا محمد سيد الا نبياء والمرسلين، وإمام المتقين وعلى آله وصحبه، ومن تبعه باحسان الى يوم الدين أما بعد… فيا أيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

معاشر المسلمين رحمكم الله

Alhamdulilllah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt bahwa hingga saat ini, Allah masih memberi kita kesempatan untuk menyempurnakan pengabdian kita kepadaNya, dengan harapan mudah-mudahan segala kekurangan dalam proses pengabdian itu diampuni oleh Allah swt. Dan marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. dengan menjalankan perintah-Nya dan menjahui segala larangannya. Mudah-mudahan juga momentum shalat Jum’at ini semakin memberikan kita kesadaran akan peningkatan kualitas iman dan takwa kita kepadaNya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Tsunami di Jepang yang dalam sekejab mampu menghacurkan dan memporak porandakan kota- kota yang ada di pantai pesisir timur jepang, meskipun secara teknologi jepang adalah negara yang dalam katagori negara maju dan hebat bila dibandingkan dengan negara seperti Indonesia tetapi itu semua tidak akan mampu menghadang dasyatnya kuasa Alloh swt. Ini hendaknya menjadi cambuk dan cemeti kita untuk segera sadar bahwa manusia itu tidak ada apa- apanya di hadapan Alloh swt Al Qodhy Robbul Jaly. Kemudia marilah kita arahkan perhatian kapada lingkungan yang paling dekat dengan kita yaitu di Republik ini. Banjir jug kembali melanda di sejumlah wilayah di Tanah Air akhir-akhir ini. Yang paling memprihatinkan adalah banjir bandang yang terjadi di Provin Nangro Aceh Darussalam. Bencana banjir kini seolah menjadi pemandangan rutin dan biasa di negeri ini. Belakangan banjir bahkan makin meningkat baik frekuensi maupun cakupannya. Hampir semua bencana banjir di negeri ini terjadi akibat air sungai yang meluap saat musim hujan.

Menurut para Pembesar Republik ini, penyebab semua banjir bukan pembalakan hutan liar, tetapi pengaruh alam; curah hujan tinggi dan perubahan cuaca yang sangat terasa ektrim. Namun, menurut Walhi (Wahana Lingkungan Hidup), banjir- banjir tersebut penyebanya karena kerusakan lingkungan hidup. Bencana itu karena faktor alam yang rentan akibat eksploitasi oleh manusia dengan intensitas sangat tinggi. Akibatnya, ketika curah hujan tinggi, banjir bandang tak bisa dihindari. Walhi juga menduga telah terjadi perambahan hutan di kawasan Hutan Suaka. Selain itu, illegal loging (pembalakan hutan secara liar). Hutan di wilayah itu telah dibabat habis. Akibatnya, saat hujan datang, tanah tak bisa menyerap air dan menimbulkan bencana.

Tak hanya di Aceh, pembabatan hutan baik secara legal maupun ilegal juga terjadi merata di seluruh area hutan di negeri ini. Hal itu telah berlangsung puluhan tahun. Sebagaimana diketahui, sebelum mengalami kerusakan parah, areal hutan Indonesia termasuk yang paling luas di dunia; sebagian besar adalah hutan hujan tropis yang kaya dengan aneka flora dan fauna. Namun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta hektar hanya dalam kurun 50 tahun. Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan tingkat deforestasi (penyusutan areal hutan) tercepat di dunia. Penyempitan luas hutan yang luar biasa ini terutama akibat penebangan oleh sejumlah perusahaan besar pemilik HPH.

Eksploitasi hutan oleh pengusaha HPH ini telah mengakibatkan kerusakan hutan yang parah di Sumatera. Di Kalimantan, jika tidak ada langkah pencegahan, diramalkan hutan di sini akan punah tidak sampai sepuluh tahun ke depan. Kerusakan hutan yang paling parah terjadi di Pulau Jawa, padahal rehabilitasi hutan yang rusak memerlukan waktu 10 hingga 15 tahun.

Akibatnya mudah diduga. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Terkait bencana banjir dan bencana Tsunami di Jepang baru- baru ini yang merenggut puluhan ribu nyawa dan harta yang tak terhingga banyaknya dan bencana yang serupa yang serupa, yang di kisahkan dalam al-Quran Allah SWT tegas menyatakan bahwa berbagai kerusakan di daratan dan di lautan lebih banyak disebabkan karena kemaksiatan manusia:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah (kemaksiatan) manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS ar-Rum [30]: 41).

Kemaksiatan terbesar tentu saja saat hukum-hukum Allah SWT dicampakkan manusia, tidak diterapkan dalam kehidupan. Saat manusia berpaling dari syariah-Nya, maka kesempitan hiduplah yang bakal mereka rasakan, di antaranya ditimpa berbagai bencana yang menimpa mereka.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thaha [20]: 124).

معاشر المسلمين رحمكم الله

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dengan dirinya dan dengan manusia sesamanya. Hubungan manusia dengan Khaliq-nya mencakup peraturan-peraturan yang berkaitan dengan aqidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya mencakup peraturan-peraturan yang berkaitan dengan akhlak, makanan, dan pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya mencakup peraturan-peraturan yang berkaitan dengan mu’amalah dan uqubat (pidana, sanksi, dan pelanggaran). Dengan demikian Islam merupakan pedoman hidup yang sempurna.

Lebih dari itu, harus selalu disadari, ketakwaan adalah sumber keberkahan. Sebaliknya, kemaksiatan adalah sumber bencana; baik kemaksiatan dalam bentuk pengrusakan lingkungan (pembalakan hutan secara liar, dsb), atau kemaksiatan yang lebih besar lagi, yakni pengabaian syariah Islam. Semua kemaksiatan itu akan menjadi faktor penyebab berbagai bencana yang menimpa umat secara keseluruhan, tidak hanya menimpa para pelaku kemaksiatan saja.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya. (QS al-Anfal [8]: 25).

Maka dari itu, berbagai bencana yang datang silih berganti sejatinya mendorong para penguasa dan rakyat di negeri ini untuk segera mencampakkan berbagai kemaksiatan mereka kepada Allah SWT, lalu bersegera mengikuti syariah Alloh swt secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. Itulah bukti sejati ketakwaan kita dan itulah jalan keseamatn jalan kebahagiaan, jalan keberkahan hidup kita, yang diridhoi oleh Alloh swt sebagaimana firman-Nya:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).

Secara praktis, untuk mewujudkan semua itu, hendaknya penguasa negeri ini segera menata pemerintahan secara baik, juga kita sebagai rakyatnya mendukung dan mau mengikuti aturan pemerintahan dinegari ini serta kritis kepada para penyelenggara negara yang lagi keblinger dan melanggar aturan kesepakatan komitmen bangsa ini.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah, taufik dan inayah-Nya kepada kita untuk bersama-sama berjuang menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar dilingkungan sekitar kita. Amin


بارك الله لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وبهدى رسول الله الرؤوف الرحيم، أقول قولى هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب عظيم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم