REVIEW BOOK
MANAJEMEN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Kajian Paradigma
Peningkatan Manajemen Mutu Tenaga
Kependidikanyang
berorientasi pada Menejemen
Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam
OLEH :
Drs. H. IMAM GOZALI, M.P.d.I
(Alumni pascasarjana IAIN Syeh Nurjati Cirebon)
PASCASARJANA IAIN SYEH NUR JATI
CIREBON
2012
REVIEW BOOK
MANAJEMEN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Kajian Paradigma
Peningkatan Manajemen Mutu Tenaga
Kependidikan yang
berorientasi pada Menejemen
Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam
Posisi strategis dan peranan yang sangat penting adalah milik dunia
pendidikan dalam upaya semua fihak untuk meningkatkan kwalitas sumber daya
manusia di Negri ini.
Karena peran
pendidikn yang sangat menonjol dalam peningkatan SDM, maka mutu pendidikan
harus ditingkatkan. Pendidikan yang bermutu akan di peroleh pada sekolah yang
bermutu dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu pula.
Sekolah adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian- bagian yang
berinteraksi dan bersinergi dalam menjalankan fungsinya agar tercapai tujuan
pendidikan sert efektifitas pencapaiannya meningkat.
Sisdiknas yang tercantum dalam UU No 20 Tahun 2003 menyebutkan
bahwa Tenaga Kependidikan adalah anggota anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan di angkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Istilah tenaga kependidikan bulum banyak dimengerti secara utuh
tentang pelaku- pelaku tenaga kependidikan juga fungsi dan tugas- tugas tenaga
kependidikan terutama dalam Manajemen Tenaga Kependidikan. Oleh sebab Prof. Dr.
H. Abdus Salam DZ, MM menerbitkan buku ini sebagai sumbangsihnya dalam
mempersiapkan para Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syeh Nurjati Cirebon agar
nantinya menjadi praktisi Islam dan Master- Master pendidikan Islam yang mampu
mengelola tenaga kependidikan yang efektif, efesien dan profesional adalam
mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diamanahkan oleh Al Qur’an dan UU No 20
Tahun 2003.
DI REVIEW OLEH: DRS. H. IMAM GOZALI, M.PD.I.
A.
PENDAHULUAN
Tanatangan dunia pendidikan sangat
komplek menurut analisi Prof.
Dr. Abdus Salam DZ, MM kenyataan fenomena yang menjadi tantang dunia pendidikan
beliau ambil dari penelitian lembaga- lembaga survei dan lembaga yeng ada
relevansinya dengan dunia pendidikan. Dalam Pendahuluan buku Manajemen
Pengelolaan Tenaga Kependidikan karya beliau, secara detil beliau menjelaskan
betapa pelik dan kompleknya tentangan yang di hadapi oleh para praktiosi dan
pemerhati pendidikan.
Dimulai dari prilaku
remaja usia sekolah yang sangat mencengankan adalah masalah penghabisan waktu
belajar dengan percuma masalah Narkoba. Prilaku Seksual pranikah, tewuran antar
pelajar, prilaku kriminal jalanan dan anti sosial lainnya yang semakin
meningkat secara kualitas maupun kuntitasnya. Sementara disisi lain pendidikan
menjadi tumpuan dan harapan masyarakat bahwa pendidikan harus mampu membentengi
dan membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Salahsatu
yang harus di benahi, adalah tenaga kependidikan agar menjadi tenaga
kependidikan yang profesional dan memiliki prodoktivitas tinggi.
UNESCO mencanangkan konsep pendidikan manusia pada abad 21 yang
meliputi 5 (lima) pembelajaran bagi peserta didik;
1. Learning to think (dilatih untuk bisa berfikir)
2. Learning to do (dilatih untuk bisa berbuat
sesuatu)
3. Learning to be (dilatih menghayati diri)
4. Learning how to learn (dilatih untuk bagaimna
cra belajr)
5. Learning to live together (dilatih bekerjasama
dengan orang lain.
Islam juga telah lebih dulu ,menawarkan konsep pendidikan
kesuksesan manusia di dunia dnan akherat ini dapat di lihat dalam firman Alloh
Q.S.2:208.
Tantangan lain yang juga berat untuk dihadapi oleh sekolah sebagai
lembaga pendidikan dan pencetak SDM yang handala, menghadapi tantangan yang datang dari Perspektif
Manajemen, dalam peningkatan mutu SDM nya. Berabagai permasalahan yang
menghadang dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah ;
1.
Sikap mental
pengelola pendidikan baik pemimpi atau yang dipimpin yang bekerja kurng
profesional
2.
Tidak adanya Vole Up
dari monitoring dan evaluasi peanning
3.
Kepimpinan yang
bahil Reword terhadap keberhasilan kinerja bawhan
4.
Kurang rasa andabei
(memiliki) pada para penyelenggara pendidikan
beberapa permasalahan ini meupakan hasil analisis Hanafiyah dkk
Melibatkan semua
unsur yang terlibat dalam pendidikan adalah sebuah keniscayaan, agar monitor
dan tindakl lanjut program pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Tantangan yang juga
harus di perhatikan dan di jawab oleh penyelenggara pendidikan adalah masuknya Era globalisasi,
agar sekolah sebagai lembaga pendidikan, dapat menjawab tantangan zaman, maka lembaga pendidikan harus melakukan perubahan- perubahan dan menyusun
strategi yang searah dengan perkembangan lingkungan global. Dengan tanpa
meninggalkan karakteristik dan jati diri kebangsaan. sebagai bangsa Indonesia. (Ace Suryadi dan H.a.R
Tilaar:Analisis Kebijakan…h.90).
Dunia barat berhasil
dalam mengelola pendidikan karena telah menerapkan Manajemen pengelolaan
Lembaga pendidikan dengan baik, juga keberhasilan dunia barat dalam dunia industrinya.
Meskipun didalam Al
Quran telah diletakkan dasar- dasar Manajemen secara luas, mulai dari kehidupan
personal, sosial samapi cara memenej kehidupan secara luas. Karena kemalasan
umat Islam untuk menggali kandungan Al Qur’an maka yang terjadi adalah dunia
barat lebih berhasil melahirkan para ahli manajemen. Bukan bermaksud apologi. (Abdus Salam, Manajemen Tenaga
Kependidikan…h…110)
B.
PEMBAHASAN
Tenaga kependidikan
sebagai unsur inti dalam penyelenggaraan pendidikan. Akan tetapi belum banyak di
mengerti oleh banyak fihak, tentang peranan dan fungsinya. Maka Abdus Salam sebagai Guru Besar yang
ahli dalam bidang manajemen, mencoba menjelaskan cara pengelolaan Tenaga Kependidikan yang baik. Dalam buku tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian yanmg
pertama pentingnya pendidikan yang ke dua manajemen dlam Al Quran dan yang
ketiga membahas Manajemen Tenaga Kependidikan.
Pada bagian pertama, Abdus Salam mencoba menyadarkan para
praktisi pendidikan dengan menjelaskan keterkaitan antara manusia dengan
pendidikan. Para pelaku pendidikan seharusnya memahami karakteristik dan
kebutuhan manusia di Era global saat ini, sehingga proses (input) pendidikan
dapat memenuhi harapan pelanggan dengan menghasilkan output yang bermutu.
Pada bagian ke dua, Abdus Salam mejelaskan tentang
Manajemen Al Qur’an dalam kajian ini
disamapaikan bahwa, Al Qur’an menjadi pedoman hidup bagi manusia dan sebagai
hadiah juga sebagai hidayah. (Komarudin Hidayat: Ensiclopedi Islam Metro TV
Ahad, 24-9-2006)
Islam membagi
manajemen dalam dua pengertian, yaitu 1) sebagai ilmu dan 2) sebagai aktivitas.
Sebagai ilmu manajemen dipandang sebagi salah satu ilmu umum yang tidak
berkaitan dengan nilai, peradaban (hadlarah) manapun, sehingga hukum
mempelajarinya adalah fardlu kifayah. Sedangkan manajemen sebagai aktifitas,
manajemen terikat pada peraturan syara’, nilai atau hadlarah Islam. Manajemen
Islami berpijak pada akidah Islam. Aqidah Islam adalah dasar dari ilmu
pengetahuan atau tsaqofah Islam.
Sedang bagian ke tiga, Abdus Salam mencoba menjelaskan fungsi-
fungsi manajemen dalam pengelolaan Tenaga Kependidikan yang bermutu.ada
beberapa hal yang dikaji:
1) Mengelola Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan
adalah istilah yang sepengertian dengan Mnajemen yang berasal dari kata “to
manag” yang berarti mmengelola. Dalam bahas arab di terjemahkan menjadi: تدبير
,
ادرة , قيادة ,سيا سة dalam bahasa Indonesia , kata Manajemen
berarti pengelolaan. Meskipun Manajemen habitatnya adalah dunia Industri
atau perusahaan dan pemerintahan tetapi Manajemen mulai diimplementasikan di
dalam lingkungan lembaga pendidikan yang sebenarnya ketiganya tidak identik.
Lembaga Pendidikan obyek pengelolaannya adalah manusia target lembaga
pendidikan adalah menghasilakn output pendidikan yang mutu. Lembaga pendidikan
juga sebagai lembaga non profit oriented.
2) Prinsip- Prinsip
Manajemen Tenaga Kependidikan (Perspektif Alqur’an)
Hasil kajian buku ini menjelaskan bahwa; ada beberapa
prinsip manajemen anatara lain;
a. Prinsip Tauhid b.Kesatuan Arah c.Kesatuan Komando d.Prinsip Keadilan dan Kesejahteraan e.Prinsip Musyawarah f.Prinsip Efesiensi, Efektifitas dan Produktitaf Kerja g.Disiplin, Integritas dan Loyalitas h.Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab dan
i. Prinsip Ukhuwah
3) Perencanaan Tenaga
Kependidikan
Perumusan dan
keputusan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang adalah merupakan
perencanaan yang berkaitan dengan pengadaan Tenaga kependidikan yang meliputi
peramalan dan analisis jabatan serta langkah- langkah yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan.
4) Rekruitmen, Seleksi
Dan Penempatan
Rekruitmen,
seleksi dan penempatan adalah serangkaian aktifitas pengelolaan Tenaga
kependidikan yang dilaksanakan setelah Perencanaan Tenaga kependidikan. Ketiga
aktifitas tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan tenaga
kependidikan. Sebagai fungsi manajemen ketiga aktifitas tersebut masuk dalam
kelompok Staffing Tenaga kependidikan. Selanjutnya dalam pembahasan ini Abdus
Salam juga menjelaskan nsecara rinci mulai dari ;
a. Tentang Tujuan Dan
Prinsi- Prinsip Perekrutan
b. Langkah- Langkah
Perekrutan
c. Mekanisme Seleksi
Tenaga Kependidikan
5) Pengembangan Tenaga
Kependidikan
Pardigma kemampuan
Tenaga kependidikan untuk berkompetitif adalah sebagai landasan untuk
mengembangkan Tenaga kependidikan Makna pengembangan memiliki jangkauan
pengertian yang lebih luas bila di bandingkan dengn pelatihan. (Marihot Tua
Efendi Harianja: Manajemen Sumberdaya Manusia…h:68)
Pengembangan
(development) lebih menunjuk kepada kesempatan belajar (Learning Opportenities)
6) Penilaian Kinerja
dan Kompensasi
Pertama, Penilaian kinerja adalah proses lembaga
dalam memberi nilai pada kinerj para pegawainya yang mengacu pada suatu sistem
formal dan tersetruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi
sifat- sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, prilaku dan hasil termasuk
tingkat ketidak hadiran (Harianja)
Lebih lanjut Abdus Salam merumuskan
tentang penilaian bahwa: penilaian kinrja merupakn kegiatan mengukur hasil kerja
karyawan. Penilaian ini meliputi kecakapan kemampuan karyawan, prestasi kerja,
cara kerja dan pribadi mereka. Penilain ini dilakukan secara vobyektif
sistematis dan secara berkala. Penilaian adalah sebagai mekanisme yang baik
untuk mengendalikan karyawan.
Kedua, Kompensasi atau reword, hal ini diperlukan
dengan standar kelayakan kompensasi secara umum yang diterpkan pada suatu daerah diterapkan, agar ketenangan
kinerja dan kwalitas kinerja karyawan selalu dilaksanakan dengan baik tidak ada penyimpangan.
7) Motivasi Dan
Produktivitas Kerja Tenaga Kependidikan
Pertama, Menurut
Abdussalam, bahwa motivasi adalah merupakan dorongan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga dia bisa mengerjakan lebih dari yang
seharusnya. Adapun faktor- faktor Motivasi kinerja secara individual anatara lain; 1.Pembayaran
(gaji) 2.Keamanan (job scurity) Sesama pekerja (co-Workers))
3.Pengawasan (Supervition) 4.Pujian (praise) 5.Pekerjaan itu
sendiri (job itself) faktor- faktor itu semua adalah tinjauan secara organisasi adapun secara individual; 1.
Kebutuhan- kebutuhan (needs) 2.Tujuan-tujuan (Goals) 3.Sikap (etitudes) 4. Kemampuan- kemampuan (Abilities)
Kedua, produktivitas
sebagai alat ukur atau standar untuk mengadakan perbandingan antara input atau
modal yang telah dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh output. Dalam kontek
manajemen, termasuk manajemen SDM produktivitas adalah sasaran utama mamanajemen. Hal itu karena semua yang di laksanakan dalam manajemen mulai
dari, Perekrutan, Seleksi Penempatan, Pelatihan Dan Pengembangan, Penilaian
Kinerja dan Kompensasi adalah bertujuan untuk meningkatkan produktivitas baik
lembaga atau pegawai secara individu.
Hal ini juga di singgung dalam Al Qur’an
Surat Al “Ashr.
والعصر (1) ان الا نسا ن لفى خصر(2) الا الذ ين امنوا وعملوا الصا
لحات وتوا صوب الحق وتوا صوب الصبر (3)
1. Demi masa.2.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,3. kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
8) Kepemimpinan Dalam
Pendidikan
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, Abdus Salam
mengidentifikasi kepemimpinan ini meliputi; 1.Gaya kepemimpinan 2. Jenis- jenis
kepemimpinan 4. Model- model kepimpinan
5. Urgensi Kepemimpinan 6 Kepemimpinan Transformatif atau Transaksional 7.
Kepemimpinan dalam Pendidikan
C.
KESIMPULAN
Dari hasil membaca yang telah dituangkan dalam bentuk Riview Book
ini dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa;
1. Tantangan dunia
pendidikan semakin banyak dan komplek, oleh sebab itu semua prakstisi dan
penyelenggara pendidikan harus secepatnya menjawab tantangan ini dengan
pengelolaan lembaga pendidikan yang berkualitas dan manajemen yang baik.
2. Menejemen Tenaga
Kependidikan mutlak untuk diseriusi dengan mengikuti langkah- langkah dan
fungsi- fungsi manajemen untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yang
pada ahirnya bermuara pada peningkatan mutu lembaga pendidikan yang mampu
menghasilkan SDM yang mampu berkompetitif.
3.
Pengembangan dan
Pelatihan Tenaga Kependidikan harus serius untuk dilakukan agar profesionalisme
Tenaga Kependidiksn dapat ditingkatkan.
4.
Buku Mnajemen Tenaga
Kependidikan karya Prof. DR. Abdus Salam DZ, MM dan buku Manajemen Tenaga Kependidikan yang lainnya harus dipelajari dan di dalami oleh para praktisi
atau penyelenggara Pendidikan agar lembaga pendidikan tersebut mampu
berkompetisi dengan lembaga pendidikan yang lain. Baik berkompetitif di kancah
Nasional maupun internasional, perlu disadari bahwa keberadaan lembaga pendidikan Nasional, di tingkat Internasional sangatlah memprihatinkan, menurut survey yang
dilakukan oleh Human Development Index (HDI) pada tahun 2005. Rengking
pendidikan Nasional kita masih jauh dari harapan, sebab pendidikan Nasional menduduki ringking
ke 112 di dunia, termasuk Perguruan Tinggi yang terkenal seperti UGM Yogjakarta,
UI Jkarta dan lain sebagainya. ( Republika: 28 Maret 2005)
D.
PENUTUP
Alhamdulillah di bulan Ramadhon ini pada
tanggal 17 Romadlon 1433 H atau tanggal 5-8-2012 penulis telah s\mampu
menyelesaikan Riview Book sebuah buku karya Prof. DR. Abdus Salam DZ, MM yang
berjudul Manajemen Tenaga Kependidikan selama dua hari Sabtu dan Minggu hari
libur kantor.Penulis berharap semoaga bermanfaat bagi penulis dan pembaca
secara luas karena saya masukkan di Blogger agar bisa diakses dan diberi saran
serta pembetulan seperlunya demi kebaikan karya ini. Tetapi yang yang lebih
utama tujuan peneulis mereview buku ini adalah agar penulis sebagai Magister
Manajemen Pendidikan memiliki kemauan belajar mandiri. Sebab penulis sudah
tidak aktif kuliah lagi. Insya Alloh ingin melanjutkan ke s3 lagi mohon do’anya
Amin.