Rabu, 24 Oktober 2012


MATERI FIQIH HAJI DAN UMROH
Oleh :
Drs. H. Imam Gozali, M.Pd.I

 KEPALA KUA KECAMATAN LOSARI TAHUN 1433 H / 2012 M


A.    HAJI
1. Pengertian dan hukum haji
Menurut bahasa adalah menyengaja,seang menurut syariat Islam adalah sengaja mengunjungi Makah Al Mukarromah untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas tawaf,sa’i  wukuf  Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina, Lempar Jamarot dan amalan amalan lainnya.
Ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima.Haji diwajibkan Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali dalam hidupnya.
Allah perintahkan dalam al qur’an surat al imran ayat 97.

2. SYARAT WAJIB DAN SYARAT SAH HAJI.
a. syarat wajib haji
-Beragama islam
-baligh/dewasa
-Berakal sehat
-merdeka
-Istita’ah /mampu
b. Syarat sah haji.
- Dilaksanakan sesuai batas – batas waktunya.
-Melaksanakan urutan rukun hajitidak dibolak balik.
-Dipenuhi syarat – syaratnya.
-Dilaksanakan ditempat yang telah ditentukan.


3. RUKUN HAJI
a. Ihram dengan niat ibadah haji.
b. Wukuf diarafah pada tanggal 9 dzulhijjah.
c. Thawaf(mengelilingi ka’bah sebanyak 7 x.
d. Sa’i(lari lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwah dan sebaliknya).
e. Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala(tahalul).
f. Tertib atau urut.

4. WAJIB HAJI
a.ihram dari miqat,baik miqat zamani maupun miqat makani.
b.hadir di mudzalifah setelah kembali dari arofah.
c. melontar jumrah aqobah pada hari raya haji.
d.Bermalam dimina
e.melontar 3 jamrah pada hari tasyrik.
f. tawaf wada’
g. menjauhkan diri dari semua larangan haji.

5. SUNAH HAJI.
a. ifrad,yakni mendahulukan haji kemudian umrah.
b. membaca talbiyah
c. berdo’a setelah membaca talbiyah.
d.membaca do’a atau dzkir sewaktu melakukan tawaf
e. shalat 2 rakaat setelah tawaf
f. Masuk ke ka’bah.

6.BEBERAPA LARANGAN BAGI ORANG YANG MELAKUKAN IBADAH HAJI.
a. laki-laki dilarang berpakaian yang berjahit.
b. Laki laki dilarang menutup kepala.
c. Perempuan dilarang menutup kepala.
d. laki laki maupun perempuan dilarang memakai harum haruman selama ihram.
e.laki laki an perempuan dilarang menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain,uga memakai minyak rambut.
f.dilarang memotong kuku sebelum tahalul 1
h.Dilarang meminang,menikah,menikahkan,dan menjadi wali dalam pernikahan.
i. dilarang berburu dan membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.

7.DAM (DENDA).
a. denda karena tidak dapathaji ifrad:
- menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkurban.
b. denda karena melaggar larangan haji.
-mencukur rambut.
- Memotong kuku
- memakai pakaian berjahit
- berminyak rambut
- memakai harum haruman.
c. denda karena bersetubuh sebelum tahalul ke 2.
menyembelih seekor onta/sapi,7 ekor kambing.
d.denda karena membunuh binatang liar.
Menyembelih binatang jinak yang sebandig dengan binatang yang dibunuh.
e.Denda karena terhalang musuh sehingga tidak dapat meneruskan ibadah haji dan umrah ,hendaklah ia tahalul dengan menyembelih seekor kambing di tempat terhalang itu.

8. MACAM – MACAM HAJI.
a. Haji tamatuk.
Mengerjakan umrah dahulu baru mengerjakan haji.
b. Haji ifrad.
Mengerjakan haji saja yang dilakukan sebelum ibadah umrah.
c. Haji qiran
adalah mengerjakan haji dan umrah didalam satu niat atau satu pekerjaan sekaligus.

3. Tata cara pelaksanaan ibadah haji.
- ihram
- di arafah pada tanggal 8 dzulhijjah.
- 9 dzulhijjah mendengarkan khutbah wukuf.
- menuju mudzalifah
- menuju mina
- melempar jamrah aqobah.
g. Selanjutnya jamaah haji kembali lagi kemina dan bermalam dimina pada malam ke 11,12, zulhijah dan melontar ketiga jumrah setiap harinya.
h. tawaf wada’ atau tawaf pamitan.
B. Umrah.
Umrah ialah ibadah yang dilakukan ditanah suci mekah yang menyerupai ibadah haji dengan beberapa perbedaan.Hukum umrah adalah fardh ‘ain sekali seumur idup bagi setiap muslim yang memenuhi persyaratannya.
Allah berfirman dalam surat al baqoroh ayat 196.
“dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena allah…
Syarat wajib dan rukun umrah sama dengan haji kecuali wukuf,umrah tidak memakai wukuf diarafah.
Wajib umrah hanya ada 2 yaitu ihram dan dan tidak berbuat haram.Larangan umrah sama dengan larangan haji.Mikat makat makani ibadah umrah sama dengan ibadah haji

Minggu, 30 September 2012


TIGA PESAN MORAL KEPEMIMPINAN MUHAMMAD SAW
Khutbah Jum'ah di Masjid Jami' Al Amin
Pebatan - Wnasari - Kab. Brebes
Oleh Drs. H. Imam Gozali, M.Pd.I
Jum'at Tgl 28-9-2012
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهم صل على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين أَمَّا بَعْدُ  
ايها الحاضرون رحم كم الله اوصيكم ونفسى بتقوا الله كما قال الله تعالى فى القراء ن الكريم اعوذ با الله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Sejak pengujung abad 20 yang lalu hingga abad ke 21 sekarang ini, diskursus, perdebatan, pembahasan mengenai pemimpin atau kepemimpinan mencuat ke permukaan. Ada dua penyebabnya;
 Yang pertama, banyak pemimpin dalam berbagai bidang terlibat pelanggaran moral.
Kedua, mungkin karena usia dunia yang kita tempati ini semakin menua, dunia kita sekarang sudak tidak kuasa lagi untuk melahirkan pemimpin-pemimpin besar (The great leader) seperti pada masa abad- abad terdahulu.
Kenyataan ini dikeluhkan oleh Jeremie Kubicek (2011) dalam bukunya yang kontroversial, “Leadership is Dead: How Influence is Riviving it” (kepemimpinan telah mati: bagaimana pengaruh yang merupakan inti kepemimpinan bisa dihidupkan kembali). Dikatakan, pemimpin sekarang lebih banyak menuntut (getting), bukan memberi (giving), menikmati (senang-senang), bukan melayani (susah-payah), dan banyak mengumbar janji, bukan memberi bukti.
HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Dalam fiqih siyasah Al Islamiyah, moral yang menjadi dasar kebijakan dan tindakan pemimpin adalah kemaslahatan bangsa.
Dikatakan:
تصرف الا يما م على الرعيته معلق بالمسلحة
tasharruf al-imam `ala al-ra`iyyah manuthun bi al-mashlahah(tindakan pemimpin atas rakyat terikat oleh kepentingan atau kemaslahatan umum). Jadi, pemimpin wajib bertindak tegas demi kebaikan bangsa, bukan kebaikan diri dan kelompoknya semata.
Kaidah ini diambil dari implementasi moral kepemimpinan baginda Nabiyulloh Muhammad SAW seperti disebutkan dalam Alquran karim,
ôs)s9 öNà2uä!%y` Ñ^qßu ô`ÏiB öNà6Å¡àÿRr& îƒÍtã Ïmøn=tã $tB óOšGÏYtã ëȃ̍ym Nà6øn=tæ šúüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ Ô$râäu ÒOŠÏm§
 “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS al-Taubah [9]: 128).
HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Ada tiga sifat (moral) kepemimpinan yang di implementasikan oleh Nabiyulloh Muhammad SAW  disaat kapasitas belia sebagai pemimpin Umat, sebagai Pewnglima perang dan sebagai pemimpin Negara yang terdapat dalam surat At Taubah ayat 128 tersebut:
Pertama,  عزيز عليه ما عنتم (berat dirasakan oleh Nabi penderitan orang lain). Dalam bahasa modern, sifat ini disebut sense of crisis, yaitu kepekaan atas kesulitan rakyat yang ditunjukkan dengan kemampuan berempati dan simpati kepada pihak-pihak yang kurang beruntung.
Secara kejiwaan, empati berarti kemampuan memahami dan merasakan kesulitan orang lain. Empati dengan sendirinya mendorong simpati, yaitu dukungan, baik moral maupun material, untuk mengurangi derita orang yang mengalami kesulitan.
Kedua,    حريص عليكم  بالمؤ منين (amat sangat berkeinginan agar orang lain aman dan sentosa). Dalam bahasa modern, sifat ini dinamakan sense of achievement, yaitu semangat yang mengebu-gebu agar masyarakat dan bangsa meraih kemajuan. Tugas pemimpin, antara lain,  menumbuhkan harapan dan membuat peta jalan politik menuju cita-cita dan harapan itu.
Ketiga,   رؤف الرحيم (pengasih dan penyayang). Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Nabi Muhammad SAW adalah juga pengasih dan penyayang. Orang-orang beriman wajib meneruskan kasih sayang Allah dan Rasul itu dengan mencintai dan mengasihi umat manusia. Kasih sayang (rahmah) adalah pangkal kebaikan. Tanpa kasih sayang, sulit dibayangkan seseorang bisa berbuat baik. Orang yang tak memiliki kasih sayang, tak bisa diharap kebaikan darinya.”
HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Menurut pendapat ulama besar dunia, Rasyid Ridha, tiga moral ini wajib hukumnya untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena, tanpa ketiga moral ini, seorang pemimpin,  bisa dipastikan tidak akan mampu bekerja untuk rakyat, tetapi bekerjanya hanya sekedar untuk kepentingan dirinya sendiri dan sekedar menorehkan namanya dalam diskripsi atau narasi sejarah, juga hanya untuk mencari popularitas serta  memperkaya diri, dan kelompoknya saja. Maka betapa pentingnya moralitas bagi seorang pemimpin.
HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Demikian khutbah singkat yang mampu saya sampaikan semoga dalam pesta demokrasi pada tanggal 7 Oktober 2012 nanti, kita masyarakat brebes mampu memilih dan memilah pemimpin yanbg ideal sebagaimana yang telah di implementasikan oleh Baginda Nabiyulloh Muhammad saw dan mampu membangun Brebes dengan baik di segala sektor kehidupan masyrakat Brebes, terutama di bidang Ekonomi, , Kesehatan Pendidikan sebagai peningkjatan sumber daya manusia, dan syiar  Agama…Amin.

برك الله لي  ولكم في القر ء ن العظيم ونفعني وايا كم بما فيه من الايات وذكرالحكيم اقول قول هذا فا ستغر الله العظيم انه هوالغفور الرحيم

Minggu, 05 Agustus 2012


REVIEW  BOOK
MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN



Kajian Paradigma Peningkatan Manajemen Mutu Tenaga
Kependidikanyang berorientasi pada Menejemen
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam





OLEH :

Drs. H. IMAM GOZALI, M.P.d.I
(Alumni pascasarjana IAIN Syeh Nurjati Cirebon)





PASCASARJANA IAIN SYEH NUR JATI
CIREBON
2012


REVIEW  BOOK
MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kajian Paradigma Peningkatan Manajemen Mutu Tenaga
Kependidikan yang berorientasi pada Menejemen
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam

Posisi strategis dan peranan yang sangat penting adalah milik dunia pendidikan dalam upaya semua fihak untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia di Negri ini.
            Karena peran pendidikn yang sangat menonjol dalam peningkatan SDM, maka mutu pendidikan harus ditingkatkan. Pendidikan yang bermutu akan di peroleh pada sekolah yang bermutu dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu pula.
Sekolah adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian- bagian yang berinteraksi dan bersinergi dalam menjalankan fungsinya agar tercapai tujuan pendidikan sert efektifitas pencapaiannya meningkat.
Sisdiknas yang tercantum dalam UU No 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Tenaga Kependidikan adalah anggota anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan di angkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Istilah tenaga kependidikan bulum banyak dimengerti secara utuh tentang pelaku- pelaku tenaga kependidikan juga fungsi dan tugas- tugas tenaga kependidikan terutama dalam Manajemen Tenaga Kependidikan. Oleh sebab Prof. Dr. H. Abdus Salam DZ, MM menerbitkan buku ini sebagai sumbangsihnya dalam mempersiapkan para Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syeh Nurjati Cirebon agar nantinya menjadi praktisi Islam dan Master- Master pendidikan Islam yang mampu mengelola tenaga kependidikan yang efektif, efesien dan profesional adalam mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diamanahkan oleh Al Qur’an dan UU No 20 Tahun 2003.

DI REVIEW OLEH: DRS. H. IMAM GOZALI, M.PD.I.

A.    PENDAHULUAN

      Tanatangan dunia pendidikan sangat komplek menurut analisi Prof. Dr. Abdus Salam DZ, MM kenyataan fenomena yang menjadi tantang dunia pendidikan beliau ambil dari penelitian lembaga- lembaga survei dan lembaga yeng ada relevansinya dengan dunia pendidikan. Dalam Pendahuluan buku Manajemen Pengelolaan Tenaga Kependidikan karya beliau, secara detil beliau menjelaskan betapa pelik dan kompleknya tentangan yang di hadapi oleh para praktiosi dan pemerhati pendidikan.
        Dimulai dari prilaku remaja usia sekolah yang sangat mencengankan adalah masalah penghabisan waktu belajar dengan percuma masalah Narkoba. Prilaku Seksual pranikah, tewuran antar pelajar, prilaku kriminal jalanan dan anti sosial lainnya yang semakin meningkat secara kualitas maupun kuntitasnya. Sementara disisi lain pendidikan menjadi tumpuan dan harapan masyarakat bahwa pendidikan harus mampu membentengi dan membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Salahsatu yang harus di benahi, adalah tenaga kependidikan agar menjadi tenaga kependidikan yang profesional dan memiliki prodoktivitas tinggi.
UNESCO mencanangkan konsep pendidikan manusia pada abad 21 yang meliputi 5 (lima) pembelajaran bagi peserta didik;
1.  Learning to think (dilatih untuk bisa berfikir)
2.  Learning to do (dilatih untuk bisa berbuat sesuatu)
3.  Learning to be (dilatih menghayati diri)
4.  Learning how to learn (dilatih untuk bagaimna cra belajr)
5.  Learning to live together (dilatih bekerjasama dengan orang lain.

Islam juga telah lebih dulu ,menawarkan konsep pendidikan kesuksesan manusia di dunia dnan akherat ini dapat di lihat dalam firman Alloh Q.S.2:208.
Tantangan lain yang juga berat untuk dihadapi oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pencetak SDM yang handala, menghadapi tantangan yang datang dari Perspektif Manajemen, dalam peningkatan mutu SDM nya. Berabagai permasalahan yang menghadang dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah  ;
1.    Sikap mental pengelola pendidikan baik pemimpi atau yang dipimpin yang bekerja kurng profesional
2.    Tidak adanya Vole Up dari monitoring dan evaluasi peanning
3.    Kepimpinan yang bahil Reword terhadap keberhasilan kinerja bawhan
4.    Kurang rasa andabei (memiliki) pada para penyelenggara pendidikan
beberapa permasalahan ini meupakan hasil analisis Hanafiyah dkk
Melibatkan semua unsur yang terlibat dalam pendidikan adalah sebuah keniscayaan, agar monitor dan tindakl lanjut program pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Tantangan yang juga harus di perhatikan dan di jawab oleh penyelenggara pendidikan adalah masuknya Era globalisasi,  agar sekolah sebagai lembaga pendidikan, dapat menjawab tantangan zaman, maka lembaga pendidikan harus melakukan perubahan- perubahan dan menyusun strategi yang searah dengan perkembangan lingkungan global. Dengan tanpa meninggalkan karakteristik dan jati diri kebangsaan. sebagai bangsa Indonesia. (Ace Suryadi dan H.a.R Tilaar:Analisis Kebijakan…h.90).
Dunia barat berhasil dalam mengelola pendidikan karena telah menerapkan Manajemen pengelolaan Lembaga pendidikan dengan baik, juga keberhasilan dunia barat dalam dunia industrinya.
 Meskipun didalam Al Quran telah diletakkan dasar- dasar Manajemen secara luas, mulai dari kehidupan personal, sosial samapi cara memenej kehidupan secara luas. Karena kemalasan umat Islam untuk menggali kandungan Al Qur’an maka yang terjadi adalah dunia barat lebih berhasil melahirkan para ahli manajemen. Bukan bermaksud apologi. (Abdus Salam, Manajemen Tenaga Kependidikan…h…110)

B.     PEMBAHASAN

Tenaga kependidikan sebagai unsur inti dalam penyelenggaraan pendidikan. Akan tetapi belum banyak di mengerti oleh banyak fihak, tentang peranan dan fungsinya. Maka Abdus Salam sebagai Guru Besar yang ahli dalam bidang manajemen, mencoba menjelaskan cara pengelolaan Tenaga Kependidikan yang baik. Dalam buku tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian yanmg pertama pentingnya pendidikan yang ke dua manajemen dlam Al Quran dan yang ketiga membahas Manajemen Tenaga Kependidikan.
Pada bagian pertama, Abdus Salam mencoba menyadarkan para praktisi pendidikan dengan menjelaskan keterkaitan antara manusia dengan pendidikan. Para pelaku pendidikan seharusnya memahami karakteristik dan kebutuhan manusia di Era global saat ini, sehingga proses (input) pendidikan dapat memenuhi harapan pelanggan dengan menghasilkan output yang bermutu.
Pada bagian ke dua, Abdus Salam mejelaskan tentang Manajemen Al Qur’an dalam kajian ini disamapaikan bahwa, Al Qur’an menjadi pedoman hidup bagi manusia dan sebagai hadiah juga sebagai hidayah. (Komarudin Hidayat: Ensiclopedi Islam Metro TV Ahad, 24-9-2006)
Islam membagi manajemen dalam dua pengertian, yaitu 1) sebagai ilmu dan 2) sebagai aktivitas. Sebagai ilmu manajemen dipandang sebagi salah satu ilmu umum yang tidak berkaitan dengan nilai, peradaban (hadlarah) manapun, sehingga hukum mempelajarinya adalah fardlu kifayah. Sedangkan manajemen sebagai aktifitas, manajemen terikat pada peraturan syara’, nilai atau hadlarah Islam. Manajemen Islami berpijak pada akidah Islam. Aqidah Islam adalah dasar dari ilmu pengetahuan atau tsaqofah Islam.
Sedang bagian ke tiga, Abdus Salam mencoba menjelaskan fungsi- fungsi manajemen dalam pengelolaan Tenaga Kependidikan yang bermutu.ada beberapa hal yang dikaji:
1)    Mengelola Tenaga Kependidikan
Pengelolaan adalah istilah yang sepengertian dengan Mnajemen yang berasal dari kata “to manag”  yang berarti mmengelola. Dalam bahas arab di terjemahkan menjadi: تدبير    , ادرة , قيادة ,سيا سة dalam bahasa Indonesia , kata Manajemen berarti pengelolaan. Meskipun Manajemen habitatnya adalah dunia Industri atau perusahaan dan pemerintahan tetapi Manajemen mulai diimplementasikan di dalam lingkungan lembaga pendidikan yang sebenarnya ketiganya tidak identik. Lembaga Pendidikan obyek pengelolaannya adalah manusia target lembaga pendidikan adalah menghasilakn output pendidikan yang mutu. Lembaga pendidikan juga sebagai lembaga non profit oriented.
2)    Prinsip- Prinsip Manajemen Tenaga Kependidikan (Perspektif Alqur’an)
Hasil kajian buku ini menjelaskan bahwa; ada beberapa prinsip manajemen anatara lain;
a. Prinsip Tauhid b.Kesatuan Arah c.Kesatuan Komando d.Prinsip Keadilan dan Kesejahteraan e.Prinsip Musyawarah f.Prinsip Efesiensi, Efektifitas dan Produktitaf Kerja g.Disiplin, Integritas dan Loyalitas h.Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab dan i. Prinsip Ukhuwah
3)    Perencanaan Tenaga Kependidikan
Perumusan dan keputusan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang adalah merupakan perencanaan yang berkaitan dengan pengadaan Tenaga kependidikan yang meliputi peramalan dan analisis jabatan serta langkah- langkah yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
4)    Rekruitmen, Seleksi Dan Penempatan
Rekruitmen, seleksi dan penempatan adalah serangkaian aktifitas pengelolaan Tenaga kependidikan yang dilaksanakan setelah Perencanaan Tenaga kependidikan. Ketiga aktifitas tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan tenaga kependidikan. Sebagai fungsi manajemen ketiga aktifitas tersebut masuk dalam kelompok Staffing Tenaga kependidikan. Selanjutnya dalam pembahasan ini Abdus Salam juga menjelaskan nsecara rinci mulai dari ;
a.  Tentang Tujuan Dan Prinsi- Prinsip Perekrutan
b.  Langkah- Langkah Perekrutan
c.  Mekanisme Seleksi Tenaga Kependidikan
5)    Pengembangan Tenaga Kependidikan
Pardigma kemampuan Tenaga kependidikan untuk berkompetitif adalah sebagai landasan untuk mengembangkan Tenaga kependidikan Makna pengembangan memiliki jangkauan pengertian yang lebih luas bila di bandingkan dengn pelatihan. (Marihot Tua Efendi Harianja: Manajemen Sumberdaya Manusia…h:68)
Pengembangan (development) lebih menunjuk kepada kesempatan belajar (Learning Opportenities)
6)    Penilaian Kinerja dan Kompensasi
Pertama, Penilaian kinerja adalah proses lembaga dalam memberi nilai pada kinerj para pegawainya yang mengacu pada suatu sistem formal dan tersetruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat- sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, prilaku dan hasil termasuk tingkat ketidak hadiran (Harianja)
Lebih lanjut Abdus Salam merumuskan tentang penilaian bahwa: penilaian kinrja merupakn kegiatan mengukur hasil kerja karyawan. Penilaian ini meliputi kecakapan kemampuan karyawan, prestasi kerja, cara kerja dan pribadi mereka. Penilain ini dilakukan secara vobyektif sistematis dan secara berkala. Penilaian adalah sebagai mekanisme yang baik untuk mengendalikan karyawan.
Kedua, Kompensasi atau reword, hal ini diperlukan dengan standar kelayakan kompensasi secara umum yang diterpkan pada suatu daerah diterapkan, agar ketenangan kinerja dan kwalitas kinerja karyawan selalu dilaksanakan dengan baik tidak ada penyimpangan.
7)    Motivasi Dan Produktivitas Kerja Tenaga Kependidikan
Pertama, Menurut Abdussalam, bahwa motivasi adalah merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga dia bisa mengerjakan lebih dari yang seharusnya. Adapun faktor- faktor Motivasi kinerja  secara individual anatara lain;                1.Pembayaran (gaji) 2.Keamanan (job scurity) Sesama pekerja (co-Workers)) 3.Pengawasan (Supervition)  4.Pujian (praise)  5.Pekerjaan itu sendiri (job itself) faktor- faktor itu semua adalah tinjauan secara organisasi adapun secara individual; 1. Kebutuhan- kebutuhan (needs) 2.Tujuan-tujuan (Goals) 3.Sikap (etitudes) 4. Kemampuan- kemampuan (Abilities)
Kedua, produktivitas sebagai alat ukur atau standar untuk mengadakan perbandingan antara input atau modal yang telah dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh output. Dalam kontek manajemen, termasuk manajemen SDM produktivitas adalah sasaran utama mamanajemen. Hal itu karena semua yang di laksanakan dalam manajemen mulai dari, Perekrutan, Seleksi Penempatan, Pelatihan Dan Pengembangan, Penilaian Kinerja dan Kompensasi adalah bertujuan untuk meningkatkan produktivitas baik lembaga atau pegawai secara individu. 
Hal ini juga di singgung dalam Al Qur’an Surat Al “Ashr.
والعصر (1) ان الا نسا ن لفى خصر(2) الا الذ ين امنوا وعملوا الصا لحات وتوا صوب الحق وتوا صوب الصبر  (3)
1. Demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
8)    Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, Abdus Salam mengidentifikasi kepemimpinan ini meliputi; 1.Gaya kepemimpinan 2. Jenis- jenis kepemimpinan  4. Model- model kepimpinan 5. Urgensi Kepemimpinan 6 Kepemimpinan Transformatif atau Transaksional 7. Kepemimpinan dalam Pendidikan


C.    KESIMPULAN

Dari hasil membaca yang telah dituangkan dalam bentuk Riview Book ini dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa;

1. Tantangan dunia pendidikan semakin banyak dan komplek, oleh sebab itu semua prakstisi dan penyelenggara pendidikan harus secepatnya menjawab tantangan ini dengan pengelolaan lembaga pendidikan yang berkualitas dan manajemen yang baik.
2.  Menejemen Tenaga Kependidikan mutlak untuk diseriusi dengan mengikuti langkah- langkah dan fungsi- fungsi manajemen untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yang pada ahirnya bermuara pada peningkatan mutu lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan SDM yang mampu berkompetitif.
3.    Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan harus serius untuk dilakukan agar profesionalisme Tenaga Kependidiksn dapat ditingkatkan.
4.    Buku Mnajemen Tenaga Kependidikan karya Prof. DR. Abdus Salam DZ, MM dan buku Manajemen Tenaga Kependidikan yang lainnya harus dipelajari dan di dalami oleh para praktisi atau penyelenggara Pendidikan agar lembaga pendidikan tersebut mampu berkompetisi dengan lembaga pendidikan yang lain. Baik berkompetitif di kancah Nasional maupun internasional, perlu disadari bahwa keberadaan lembaga pendidikan Nasional, di tingkat Internasional sangatlah memprihatinkan, menurut survey yang dilakukan oleh Human Development Index (HDI) pada tahun 2005. Rengking pendidikan Nasional kita masih jauh dari harapan, sebab pendidikan Nasional menduduki ringking ke 112 di dunia, termasuk Perguruan Tinggi yang terkenal seperti UGM Yogjakarta, UI Jkarta dan lain sebagainya. ( Republika: 28 Maret 2005)

D.   PENUTUP
Alhamdulillah di bulan Ramadhon ini pada tanggal 17 Romadlon 1433 H atau tanggal 5-8-2012 penulis telah s\mampu menyelesaikan Riview Book sebuah buku karya Prof. DR. Abdus Salam DZ, MM yang berjudul Manajemen Tenaga Kependidikan selama dua hari Sabtu dan Minggu hari libur kantor.Penulis berharap semoaga bermanfaat bagi penulis dan pembaca secara luas karena saya masukkan di Blogger agar bisa diakses dan diberi saran serta pembetulan seperlunya demi kebaikan karya ini. Tetapi yang yang lebih utama tujuan peneulis mereview buku ini adalah agar penulis sebagai Magister Manajemen Pendidikan memiliki kemauan belajar mandiri. Sebab penulis sudah tidak aktif kuliah lagi. Insya Alloh ingin melanjutkan ke s3 lagi mohon do’anya Amin.