TIGA PESAN MORAL KEPEMIMPINAN MUHAMMAD SAW
Khutbah Jum'ah di Masjid Jami' Al Amin
Pebatan - Wnasari - Kab. Brebes
Oleh Drs. H. Imam Gozali, M.Pd.I
Jum'at Tgl 28-9-2012
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ
اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهم صل
على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين أَمَّا
بَعْدُ
ايها
الحاضرون رحم كم الله اوصيكم ونفسى بتقوا الله كما قال الله تعالى فى القراء ن الكريم
اعوذ با الله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
HADIRIN
SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Sejak pengujung abad 20 yang lalu hingga abad
ke 21 sekarang ini, diskursus, perdebatan, pembahasan mengenai pemimpin atau
kepemimpinan mencuat ke permukaan. Ada dua penyebabnya;
Yang pertama,
banyak pemimpin dalam berbagai bidang terlibat pelanggaran moral.
Kedua, mungkin karena usia dunia yang kita
tempati ini semakin menua, dunia kita sekarang sudak tidak kuasa lagi untuk melahirkan
pemimpin-pemimpin besar (The great leader) seperti pada masa abad- abad
terdahulu.
Kenyataan
ini dikeluhkan oleh Jeremie Kubicek (2011) dalam bukunya yang kontroversial, “Leadership is Dead: How Influence is Riviving it” (kepemimpinan telah mati: bagaimana pengaruh
yang merupakan inti kepemimpinan bisa dihidupkan kembali). Dikatakan, pemimpin
sekarang lebih banyak menuntut (getting), bukan memberi (giving), menikmati (senang-senang), bukan melayani (susah-payah),
dan banyak mengumbar janji, bukan memberi bukti.
HADIRIN
SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Dalam fiqih siyasah Al Islamiyah, moral yang menjadi dasar
kebijakan dan tindakan pemimpin adalah kemaslahatan bangsa.
Dikatakan:
تصرف الا
يما م على
الرعيته معلق بالمسلحة
tasharruf al-imam `ala
al-ra`iyyah manuthun bi al-mashlahah(tindakan pemimpin atas rakyat terikat oleh kepentingan atau
kemaslahatan umum). Jadi, pemimpin wajib bertindak tegas demi kebaikan bangsa,
bukan kebaikan diri dan kelompoknya semata.
Kaidah ini diambil dari implementasi moral
kepemimpinan baginda Nabiyulloh Muhammad SAW seperti disebutkan dalam Alquran
karim,
ôs)s9 öNà2uä!%y` Ñ^qßu ô`ÏiB öNà6Å¡àÿRr& îÍtã Ïmøn=tã $tB óOGÏYtã ëÈÌym Nà6øn=tæ úüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ Ô$râäu ÒOÏm§
“Sungguh telah
datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS al-Taubah [9]:
128).
HADIRIN
SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Ada tiga sifat (moral) kepemimpinan yang
di implementasikan oleh Nabiyulloh Muhammad SAW
disaat kapasitas belia sebagai pemimpin Umat, sebagai Pewnglima perang
dan sebagai pemimpin Negara yang terdapat dalam surat At Taubah ayat 128
tersebut:
Pertama, عزيز عليه ما عنتم (berat
dirasakan oleh Nabi penderitan orang lain). Dalam bahasa modern, sifat ini
disebut sense of crisis, yaitu kepekaan atas kesulitan rakyat yang ditunjukkan
dengan kemampuan berempati dan simpati kepada pihak-pihak yang kurang beruntung.
Secara kejiwaan, empati berarti
kemampuan memahami dan merasakan kesulitan orang lain. Empati dengan sendirinya
mendorong simpati, yaitu dukungan, baik moral maupun material, untuk mengurangi
derita orang yang mengalami kesulitan.
Kedua, حريص عليكم بالمؤ منين (amat sangat
berkeinginan agar orang lain aman dan sentosa). Dalam bahasa modern, sifat ini
dinamakan sense of achievement, yaitu semangat yang mengebu-gebu agar
masyarakat dan bangsa meraih kemajuan. Tugas pemimpin, antara lain, menumbuhkan harapan dan membuat peta jalan
politik menuju cita-cita dan harapan itu.
Ketiga, رؤف الرحيم (pengasih dan
penyayang). Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Nabi
Muhammad SAW adalah juga pengasih dan penyayang. Orang-orang beriman wajib
meneruskan kasih sayang Allah dan Rasul itu dengan mencintai dan mengasihi umat
manusia. Kasih sayang (rahmah) adalah pangkal kebaikan. Tanpa kasih sayang,
sulit dibayangkan seseorang bisa berbuat baik. Orang yang tak memiliki kasih
sayang, tak bisa diharap kebaikan darinya.”
HADIRIN
SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Menurut pendapat ulama besar dunia, Rasyid Ridha, tiga moral
ini wajib hukumnya untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena, tanpa ketiga
moral ini, seorang pemimpin, bisa
dipastikan tidak akan mampu bekerja untuk rakyat, tetapi bekerjanya hanya
sekedar untuk kepentingan dirinya sendiri dan sekedar menorehkan namanya dalam diskripsi
atau narasi sejarah, juga hanya untuk mencari popularitas serta memperkaya diri, dan kelompoknya saja. Maka betapa
pentingnya moralitas bagi seorang pemimpin.
HADIRIN
SIDANG JUM’AT YANG DIMULYAKAN ALLOH
Demikian khutbah singkat yang mampu saya sampaikan semoga
dalam pesta demokrasi pada tanggal 7 Oktober 2012 nanti, kita masyarakat brebes
mampu memilih dan memilah pemimpin yanbg ideal sebagaimana yang telah di
implementasikan oleh Baginda Nabiyulloh Muhammad saw dan mampu membangun Brebes
dengan baik di segala sektor kehidupan masyrakat Brebes, terutama di bidang
Ekonomi, , Kesehatan Pendidikan sebagai peningkjatan sumber daya manusia, dan
syiar Agama…Amin.