Kamis, 14 Februari 2013

Aktif Di Dunia, Bahagia Di Alam Baqa



 AKTIF DI DUNIA , BERBAHAGIA DI ALAM BAKA
Oleh: DRS. H. IMAM GOZALI, M.Pd.I
الحمد لله رب العالمين اياه نعبد واياه  أنستعين اشهد أن لا إله إلاّالله وحده لاشريك له الملك الحق المبين وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين اللهمّ صلّ على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم إلى يوم الدّين اما بعد. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى حببنا ونبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ فيا ايها الحاضرون اوصيكم ونسى بتقوالله كما امرالله علينا فى القرءن الكريم . أعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم. بسم الله الرحمن الرحيم : ياأيّهاالّذين أمنوااتّقواالله حقّ تقاته ولاتموتنّ إلاّ وأنتم مسلمونز
JAMA'AH JUM'AH YANG BERBAHAGIA ... 
surat Al-Fatihah adalah Salah satu bacaan wajib dalam shalat karena  merupakan salah satu dari sekian rukun di dalam solat Di jelaskan di dalam Tafsir Ibnu Katsir (لا صلاة لمن لا يقرء الفتحة). Tidak sah solat bagi orang yang tidak membaca Al fatihah. Firman Alloh swt اياك نعبد واياك نستعين Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan. 
Pernyataan kita kepada Allah untuk beribadah hanya kepadaNya, kita tidak ingkar kepadanya. Aktifitas hidup ini, kita peruntukan Allah semata. Pernyataan kita ini sama persis dengan tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman(QS. Adz Dzariyat 56وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون  maksudnya;
Aku Ciptakan Jin dan Manusia hanya semata untuk mengabdikan dirinya kepada-Ku (Alloh)

HADIRIN YANG MULIA ... 
ٍSebagai implementasi pernyataan kita, kemudian bagaimana membuktikan pernyataan yang kita ucapkan selalu pada setiap saat itu? 
Kita khawatir jika nanti apa yang kita ucapkan, dengan kenyataannya jauh berbeda, bila demikian apa bedanya dengan orang-orang munafiq? 
Rasulullah saw bersada , tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika bicara bohong, jika bersumpah khianat, jika janji mengingkari. Begitulah rambu-rambu yang disampaikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Karenanya kita harus benar-benar mengabdikan seluruh hidup kita untuk Islam, hidup dalam Islam dan untuk Islam, yang pertama-tama harus kita lakukan adalah memahami tujuan hidup itu sendiri. Kita memahami bahwa hidup ini memang untuk beribadah, bukan untuk yang lain. Dan juga perlu direnung bahwa kita semua akan di kembalikan kehadirat Alloh, Sebagai 
Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?, Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan selain Dia, yang mempunyai arsy yang mulia. (QS. Al-Mukminun 115-116) 

JAMAAH YANG BERBAHAGIA ... 
Setelah kita faham bahwa Allah Swt menciptakan kita untuk beribadah, maka kita juga harus serius dalam hidup ini. Pengabdian dan ketaatan kita hanya semata kepada Allah. Beribadah kepada Allah swt harus dijadikan prioritas. Jangan sampai ibadah hanya dijadikan kegiatan rutinitas tanpa makna. 
Manfaat dari ibadah ini bukan untuk Allah,tetapi semata-mata untuk kita sendiri. Allah tidak butuh apapun dari kita. Jika seluruh jin dan manusia sejak diciptakan hingga sekarang patuh dan tunduk kepada Allah, tidak sedikitpun menambah kekuasaan-Nya, dan, jika seluruh mahluk berpaling dari Allah, tidak akan berkurang kebesaran dan keagungan Allah Swt
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka mengabdi kepadaKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah. Dialah Maha Pemberi rizki, Yang memeliki Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat 56-58).

JAMAAH JUM’AT YANG BERBAHAGIA 
Setelah memahami bahwa hidup ini sepenuhnya mengabdikan diri kepada Alloh semata, maka kita harus memahami juga fungsi dunia, bagi kehidupan hidup di dunia ini. Allah menjelaskan dalam firmanNya: 
Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melaikan main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahami. (QS. Al-An’am 32). 

Alloh Swt khabar kepada kita bahwa ada kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia, kehidupan itu lebih abadi dan lebih baik. Itulah kehidupan akhirat. Di Akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Karenanya kita harus menyikapi kehidupan dunia ini sebagai tempat menanam modal. Di dunia ini kita menanam, yang kita akan panen di akhirat kelak. Kemudian manusia yang tidak memahami makna kehidupan di dunia ini, maka kecenderungannya hanya akan memanfaatkan kesempatan yang ada hanya sekedar untuk makan dan bersenang-senang saja. Mereka mengira bahwa dunia ini satu-satunya kehidupan. Firman Alloh :
   
Dan mereka berkata. Hidup adalah kehidupan kita di dunia ini saja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan. (QS. Al-An’am: 29). 

HADIRIN YANG MULIA ...
Mereka tidak mempunyai harapan kecuali balasan di dunia ini. Jika mereka berbuat baik, mereka mengharapkan imbalan di dunia saja. Itulah sebabnya kematian bagi mereka adalah akhir segala-galanya. 
   
24. Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.(QS: Al Jatsiyah)

HADIRIN YANG MULIA ... 
Cara pandang sebagian manusia tentang kehidupan dunia seperti itu, maka semasa komunitas masyarakat tersebut hanya dimanfaatkan untuk mengejar kesenangan hidup saja. Kesenangan menjadi tujuan hidupnya. Hedonisme atau hura-hura menjadi prioritasnya. Allah menggambarkan kehidupan mereka dalam firmannya: (
Dan orang-orang kafir bersenang-senang dan makan bagaikan makanannya binatang ternak. Dan Nerakalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad 12) 

Sebagian di antaranya mereka ada yang senang kepada perhiasan hingga menjadi hamba perhiasan. Ada yang cinta kepada harta, sehingga ia menjadi budak harta. Ada yang tergila-gila kepada wanita, sehingga mereka bertekuk lutut di bawah kemauan wanita. Kepada mereka Rasulullah memberi ancaman: Binasalah hamba dinar, binasalah budak dirham, binasalah hamba-hamba sutera atau perhiasan. (HR. Al-Bukhari) 

HADIRIN YANG MULIA .
Perbedaan orang kafir dengan orang beriman dalam meman-dang kehidupan dunia itu amat jauh, orang kafir memandangnya sebagai satu-satunya kehidupan. Sedangkan orang mukmin memandangnya sebagai sarana menuju kehidupan di akhirat. Orang kafir memandangnya dunia ini sebagai tempat untuk melampiaskan segala keinginan sahwatnya, Media elektronik menyampaikan berita yang mencengangkan.. adanya praktek mucikari didunia maya yang di lakukan oleh generasi muda kita baru- baru ini di daerah bogor yang mampu di bongkar oleh kepolisian kiat.

HADIRIN YANG BERBAHAGIA 
Interpretasi yang berbeda, tentu saja melahirkan perbedaan perilaku. Masing orang, beriman tidak mungkin berbuat ma’siat, dan dosa. Sebab orang- orang yang beriman memahami dan meyakini, bahwa setiap amalnya dilihat dan dihitung oleh Allah, sedikit atau banyak pasti ada balasannya.  
Barangsiapa melakukan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. (Al-Zalzalah 7-8) 

Karenanya seorang muslim tidak mungkin mau menjual agamanya untuk dunianya. Tidak akan menukar akhiratnya demi kenikmatan Hidonism. Mereka memiliki kecenderungan mengorban-kan kenikmatan dunia dari pada kehilangan kenikmatan akhirat? 
Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan Firman Alloh  
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
Akan tetapi semua perjuangan kita itu bukan semata-mata untuk kehidupan di dunia, bahkan itu semua kita peruntukkan bagi bekal kehidupan di akhirat. 

JAMAH JUM’AH YANG MULIA ... 
Selain mengerti dan memahami arti dan posisi kehidupan dunia, kitapun harus selalu ingat mati. Kematian itu sebuah kepastian. Setiap yang hidup pasti mati. Itulah sebabnya kita tak perlu takut mati, yang kita takuti adalah kehidupan setelah mati. Firman Alloh:

Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan tetap kekal Dzat TuhanMu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman: 26-27) 

HADIRIN ...
Jika kita sudah tahu tujuan hidup, memahami arti dan posisi kehidupan dunia ini, tahu dan meyakini pula kepastian mati, maka tiada jalan lain kecuali pasrah diri kepada ilahi. Kita siap diatur dan mentaati seluruh aturan Alloh swt tanpa reserve. Untuk itu kita perlu mempelajari dan mengerti syari’at Islam. Kita harus tahu seluk beluk ajarannya, agar tidak meraba-raba lagi. Kita berjalan di atas sebuah kepastian, yaitu jalan keselamatan. Jika sudah kita temukan jalan ini, tak perlu lagi tengok kanan, tengok kiri. lurus berjalan saja mengikuti rel ini. 

HADIRIN ... 
Meskipun tekat dan komitmen kita sudah bulat, bukan berarti tantangan sudah selesai. Justru di sini tantangan dan cobaan akan datang silih berganti. Syaitan tidak pernah rela kita berada dalam bimbingan iman. Syaitan adalah musuh bebuyutan manusia, yang tidak senang masuk Neraka sendirian. Mereka akan menggalang kekuatan untuk mempengaruhi manusia. Tidak tanggung-tanggung mereka membuat konspirasi untuk menghabisi ummat Islam atau ummat Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya: 
Sesungguhnya syaithan duduk pada beberapa jalan untuk menggoda anak cucu Adam. Dia duduk di jalan Islam, lalu ia berkata: Engkau masuk Islam, dan engkau tinggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu? Lalu manusia membantahnya dan tetap dalam Islam. Kemudian syetan duduk pada jalan hijrah..? Akankah engkau tinggalkan tanah airmu? Lantas manusia membantahnya dan tetap berhijrah.
Syaitan pun duduk di jalan jihad, dan berkata: Engkau akan Jihad? Padahal perjuangan ini menghilangkan harta dan jiwa. Engkau berperang kemudian engkau mati atau terbunuh, lalu nanti istrimu dinikahi orang dan hartamu dibagi-bagikan?. Tetapi manusia membantahnya dan terus berjihad. Kemudian Rasulullah bersabda “ Barangsiapa yang melakukan demikian, kemudian mati maka adalah hak Allah untuk memasukkan ke dalam Surga.” (HR. Ahmad dan An-Nasai dari Sabrah bin Fakih). 

HADIRIN YANG BERBAHAGIA ... 
Demikian khutbah ini kami sampaikan, semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan kekuatan kepada kita sehingga betul-betul faham makna hidup, teriring kebahagiaan di dunia sampai akhirat kelak.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.اقول قول هذا فاستغفرواه انه هو الغفور الرحيم.