Jumat, 03 Oktober 2014

TELADANI
 KELUARGA NABIYULLOH IBROHIM AS
OLEH:
DRS. H. IMAM GOZALI,M.Pd.I
KHUTBAH IDUL ADHA 1435 H / 2014 M
DISAMAPAIKAN DI MASJID AGUNG KOTA BREBES HARI AHAD 05-10-2014

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. )اَمَّا بَعْدُ( فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعظِيْمِ اعوذبالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
            
Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya, karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala kenikmatan dari Allah swt untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi dari rasa syukur itu, salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Allah swt berfirman:
 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).
       
  Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat-sahabat dan para penerus risalahnya yang terus berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Dalam kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Alloh swt agar kita termasuk golongan hamba Alloh yang selamat di dunia dan di akhirat.
            Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di seluruh muka bumi ini sekaligus menyertai saudara-saudara kita yang datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci guna menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Bersamaan dengan ibadah mereka di sana,  di sini kitapun melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah mereka, di sini kita melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah haji yaitu puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban setelah shalat idul Adha ini dan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid selama hari tasyrik. Apa yang dilakukan itu maksudnya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt.


الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Salah satu yang amat kita butuhkan dalam hidup ini adalah mendapatkan figur-figur teladan yang bisa memberi warna positif dslam kehidupan kita meskipun di saat sekarang ini sungguh sangat sulit menemukan fisur ideal ibarat mencari jarum yang hilang dalam tumpukan jerami. Karena itu, Allah swt memilihkan Nabi Ibrahim as dan keluarganya sebagai figur teladan sepanjang masa, bahkan tidak hanya kita yang harus meneladaninya, tapi Nabi Muhammad saw juga harus meneladaninya, Allah swt berfirman:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia (QS Al Mumtahanah [60]:4).

Satu dari sekian banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim as dan keluarganya adalah memiliki dan menunjukkan ketahanan keluarga yang luar biasa. Yang dimaksud dengan ketahanan keluarga adalah keluarga bisa berjalan dengan baik dan keberadaannya dibuktikan dengan manfaat yang bisa dirasakan oleh banyak orang.
Oleh karena itu, terwujudnya ketahanan keluarga menjadi sesuatu yang amat penting agar perjalanan keluarga bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan, baik harapan orang yang berusaha membangun kehidupan keluarga, keluarga besarnya maupun masyarakat sekitarnya. Dalam kaitan ini, paling tidak ada lima aspek ketahanan keluarga yang harus dimiliki oleh setiap keluarga.Pertama, memiliki kemandirian nilai. Keluarga muslim berarti memiliki nilai-nilai Islam yang menjadi landasan berkeluarga dan arah kehidupannya. Suatu keluarga disebut memiliki ketahanan yang kuat manakala berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam dalam menjalani kehidupan meskipun berhadapan dengan kendala yang berat dan lingkungan yang tidak Islami. Memiliki kemandirian nilai tidak hanya dia melaksanakan ajaran Islam, tapi berusaha meluruskan yang tidak Islami. Bagi Nabi Ibrahim as siapapun harus diluruskan, termasuk orang tuanya sendiri yang keliru sebagamana firman Allah swt:
وَ إِذْ قالَ إِبْراهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَ تَتَّخِذُ أَصْناماً آلِهَةً إِنِّي أَراكَ وَ قَوْمَكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. (QS An'am [6]:74).

Dalam kehidupan sekarang yang pengaruh era globalisasi sedemikian besar, memiliki kemandirian nilai menjadi perkara yang amat penting, karena sesama anggota keluarga memang tidak bisa saling mengawasi setiap saat, bahkan tingkat kesibukan yang tinggi membuat anggota keluarga sulit berkomunikasi meskipun alat-alat komunikasi sudah semakin canggih.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Sekalian Yang Dimuliakan Allah swt.

            Kedua yang harus dimiliki keluarga agar memiliki ketahanan yang baik adalah kemandirian ekonomi. Setiap manusia membutuhkan makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, berkendaraan dan sebagainya hingga pengembangan diri. Untuk memenuhi semua itu, dibutuhkan pendanaan dalam jumlah yang cukup yang didapatkan dengan cara yang halal. Karena itu, setiap keluarga, khususnya bapak atau suami harus mampu mengembangkan keluarganya untuk memiliki kemandirian dibidang ekonomi. Dalam ibadah haji, selain ada tawaf yang melambangkan kedekatan kepada Allah swt, ada lagi yang namanya sai yang secara harfiyah berarti usaha, yakni usaha untuk memenuhi segala yang diubutuhkan dan harus dicapai. Siti hajar berusaha mencari apa yang bisa dikonsumsi dengan berjalan dan berlari dari bukti Shafa ke Marwa. Karenanya berusaha secara halal sangat mulia dan mengemis sangat hina, apalagi mencuri dan korupsi, Rasulullah saw bersabda:
لَأَنْ يَحْمِلَ الرَّجُلُ حَبْلاً فَيَحْتَطِبَ بِهِ, ثُمَّ يَجِيءَ فَيَضَعَهُ فِى السُّوْقِ, فَيَبِيْعَهُ ثُمَّ يَسْتَغْنِىَ بِهِ, فَيُنْفِقُهُ عَلَى نَفْسِهِ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ, اَعْطَوْهُ اَوْمَنَعُوْهُ. 
Seseorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya, maka itu lebih baik dari seseorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak (HR. Bukhari dan Muslim).

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Sekalian Yang Dimuliakan Allah swt.
Faktor Ketiga, yang harus dimiliki agar keluarga memiliki ketahanan adalah Memperlakukan keluarga dengan baik , sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ ِلأَ هْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ ِلأَهْلِى
Sebaik-baik kamu adalah yang yang paling baik kepada keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku (HR. Ibnu Asakir).
Dalam kaitan dengan keluarga Nabi Ibrahim as, salah satu yang amat penting untuk kita ambil sebagai pelajaran adalah terbangunnya suasana yang dialogis sehingga meskipun Nabi Ibrahim as sudah meyakini adanya perintah menyembelih anaknya Ismail dan ini tinggal melaksanakan, tapi ternyata Nabi Ibrahim berdialog dengan Ismail, bahkan meminta pendapat. Sementara Ismail dengan akhlaknya yang mulia mengemukakan pendapat yang mengagumkan sebagaimana diceritakan di dalam Al Qur’an:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".( QSAsh Shaffat [37]:100-102)

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Shalat Id Yang Dirahmati Allah swt.
            Faktor Keempat yang harus dimiliki agar keluarga memiliki ketahanan adalah keuletan dan ketangguhan dalam memainkan peran sosial. Keshalehan seorang muslim tidak hanya bersifat pribadi dalam arti ia menjadi baik hanya untuk kepentingan diri dan keluarganya, tapi keshalehannya juga harus ditunjukkan dalam bentuk keshalehan sosial. Hal ini karena di dalam Islam ada dua hubungan yang harus dijalin, yakni hubungan vertikal kepada Allah swt yang biasa disebut dengan hablum minallah dan hubungan horizontal kepada sesama manusia dan sekitarnya yang disebut dengan hablum minannas.
      Kehidupan masyarakat kita, baik dalam skala kecil maupun besar menghadapi begitu banyak persoalan yang menuntut pemecahan dan jalan keluar. Karena itu, keluarga seharusnya bisa memainkan peran sosial di masyarakat sehingga keberadaannya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak dan ini akan membuatnya menjadi keluarga terbaik, Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُالنَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ  
Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain  (HR. Qudha’i dari Jabir ra).

            Karena itu, keberadaan kita seharusnya bukan hanya bisa menyumbang persoalan, tapi seharusnya menjadi bagian dari solusi atau jalan keluar dari berbagai persoalan hidup, sehingga harus kita lakukan apa yang disukai Allah swt, lebih rinci,  Rasulullah saw bersabda:
  أَحَبُّ اْلأَعْمَالِ اِلَى اللهِ تَعَالَى: سُرُوْرٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ تَكْشِفُ عَنْ كُرْبَةٍ أَوْ تَقْضِى عَنْهُ دَيْنًا أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوْعًا
Amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah: rasa gembira yang engkau resapkan ke dalam hati muslim atau memecahkan suatu masalah darinya atau membayarkan utangnya atau mengusir rasa laparnya (HR. Ibnu Abi Dunya dan Thabrani).

Dengan peran sosial yang besar itulah, maka kita akan mencari bahan pembicaraan yang baik setelah wafat, karena itu, Nabi Ibrahim as berharap demikian, beliau memang berdoa:
رَبِّ هَبْ لى حُكْماً وَأَلْحِقْنى‏ بِالصَّالِحينَ. وَاجْعَلْ لى‏ لِسانَ صِدْقٍ فى‏ الآخِرينَ. وَاجْعَلْنى‏ مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعيمِ. وَاغْفِرْ لأَبى‏ إِنَّهُ كانَ مِنَ الضَّالّينَ * وَلا تُخْزِنى يَومَ يُبْعَثُونَ
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh kenikmatan (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83–85)
         
            Yang terakhir atau yang kelima diantara faktor ketahanan keluarga adalah mampu menyelesaikan problema yang dihadapi. Menjalani kehidupan keluarga seringkali berhadapan dengan berbagai problema, jangankan kehidupan keluarga, kehidupan pribadi saja tidak pernah sepi dari persoalan. Kadangkala satu persoalan belum bisa dipecahkan namun sudah muncul lagi persoalan berikut yang bisa jadi lebih berat. Dalam situasi menghadapi problema hidup, sangat penting bagi insan keluarga untuk terus mengokohkan ketaqwaan kepada Allah swt sebab dalam kamus kehidupan orang bertaqwa tidak ada istilah jalan buntu dalam arti persoalan tidak bisa dipecahkan, Allah swt berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At Thalaq [65]:2-3).

Kehidupan masyarakat kita sekarang dengan tantangan yang sedemikian berat menuntut kehadiran keluarga yang memiliki ketahanan yang baik sehingga diharapkan akan lahir masyarakat dengan ketahanan pribadi yang baik karena keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan bangsa.
بارك الله لي ولكم في القرءن العظيم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذا واستغفروه انه هو الغفور الرحيم



الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر(x7)
الله اكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد
الحمد لله الذى جعل الاعياد بالافرح والسرور. اشهد ان لااله الاالله وحد ه لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه ومن تبعه الى يوم الد ين وسلم تسليما كثيرا   (اما بعد)ايها الحاضرون التقوا الله
واعلموا ان يومكم هذا يوم عظيم فيباهىالله لكم ملائكته وانتم مكبرون فيه اظها را اشعائره في كل مكان ظاهر. فقال الله تعالى ولم يزل قائلا عظيم. ان الله وملائكته يصلون على النبى ياايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه والتبعين معهم برحمتك ياارحم الراحمين. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا
 رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ         والحمد   لله رب العالمين



DO'A HUT BPD JATENG


SAAT HUT BPD JATENG CABANG BREBES
TGL : 12-10-2014
Oleh :
Drs. H. IMAM GOZALI,M.Pd.I
KASI BIMAS ISLAM KANKEMENAG KAB BREBES

بسم الله الر حمن الر حيم
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد سيد الاولين والاخرين وسلم رضي الله تعالى عن كل اصحا ب رسول الله اجمعين الحمد لله رب العا لمين حمدا يوافى نعامه ويكافئ مزيده يا ربنا لك الحمد كما ينبغى لجلا ل وجهك الكريم وعظيم سلطنك

YAA ALLAH YAA ROHMAAN, WAHAI DZAT YANG MAHA PENGASIH,
DALAM SETIAP KESEMPATAN KAMI SENANTIASA HATURKAN PUJI DAN SYUKUR KAMI KE HADIRAT-MU, HANYA KEPADA-MU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA KEPADA-MU KAMI MOHON PERTOLONGAN.

YAA ALLAH, YAA ROHIIM, DZAT YANG MAHA PENYAYANG,
BERKAT RIDLO-MU LAH PADA HARI INI AKAN DAPAT MELAKSANAKAN  PENARIKAN UNDIAN BANK JATENG TAHUN BUKU 2014 SEMOGA ACARA INI AKAN MEMBAWA KEPADA KEMAJUAN DAN KEBERKAHAN PADA BANK JATENG, SERTA BERMANFAAT BAGI KAMI, PARA PIMPINAN, PARA KARYAWAN DAN PARA NASABAH SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWA TENGAH PADA UMUMNYA

YAA ALLAH, YAA  ROHMAN ROOHIMIIN,
JADIKANLAH ACARA PEMUTARAN UNDIAN SAAT INI SEBAGAI MEDIA   PENGHUBUNG SILATURRAHIM DIANTARA KAMI KELUARGA BESAR BANK JATENG UNTUK MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN DI ANTARA KAMI, SERTA UNTUK MEWUJUDKAN RASA KESETIAKAWANAN DAN TALI PERSAUDARAAN ANTARA SESAMA KAMI.

YAA ALLAH, YAA HAADII,
ENGKAULAH DZAT YANG MAHA PEMBERI PETUNJUK, TUNJUKKANLAH KEPADA KAMI YANG BENAR ITU BENAR ADANYA DAN BERILAH KAMI KEMAMPUAN UNTUK MENGIKUTINYA, SERTA TUNJUKKANLAH KEPADA KAMI BAHWA YANG SALAH ITU SALAH ADANYA DAN BERILAH KAMI KEMAMPUAN UNTUK MENJAUHINYA.

YAA ALLAH, YAA QOWIYYU YAA MATIIN,  TUHAN YANG MAHA TEGUH,
BERIKAN KEPADA KAMI KEMAMPUAN JIWA UNTUK MENGEMBAN TUGAS-TUGAS MULIA, DAN KEKUATAN IMAN UNTUK MENGHINDARI COBAAN. LIMPAHKAN KEPADA KAMI HIKMAH KEBIJAKAN, UNTUK MENUTUP KEKURANGAN DAN MEMBENAHI KELEMAHAN. CURAHKAN KEPADA KAMI HIDAYAH KEBENARAN, AGAR TERHINDAR DARI KESESATAN.

YAA ALLAH, YAA QODIIR, TUHAN YANG MAHA KUASA,
BERILAH KAMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN, TAMBAHKANLAH KEPADA KAMI ILMU PENGETAHUAN DAN BERKAHILAH RIZQI YANG ENGKAU BERIKAN, BERIKANLAH KAMI RAHMAT DAN AMPUNAN-MU, SERTA AKHIRILAH KEHIDUPAN KAMI DENGAN KHUSNUL KHOTIMAH.

YAA ALLAH, YAA GHOFFAAR, TUHAN YANG MAHA PENGAMPUN, 
AMPUNILAH DOSA KAMI, DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, DOSA PARA PEMIMPIN DAN PENDAHULU KAMI. JADIKANLAH SEMUA KEGIATAN DAN AKTIVITAS KAMI DALAM MENGELOA BANK JATENG INI MENJADI AMAL SHOLEH DAN IBADAH KEPADA-MU.

YA ALLOHG YA MUJIBASSAILIN, TUHAN YANG MAHA PENERIMA DO’A
KABUlKANLAH DOA DAN HARAPAN KAMI UNTUK MEWUJUDKAN BANK JATENG BANKNYA ORANG JAWA TENGAH YANG LEBIH MAJU DAN DI CINTAI MASYARAKAT JAWA TENGAH DAN MAMPU MENDAMPINGI PEMERINTAH DALAM MEMBANGUN JAWA TENGAH YENG LEBIH MAKMUR SEJAHTERA TOTO TENTREM KARTO TOTO RAHARO, MURAH SANDANG SARWO TINUKU, MURAH PANGAN SARWO TINANDUR, GEMAHRIPAH LOH JINAWE…AMIIN


ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذا ب النار سبحان ربك رب العزة عما يصفون والحمد لله رب العا لميتن

Kamis, 14 Februari 2013

Aktif Di Dunia, Bahagia Di Alam Baqa



 AKTIF DI DUNIA , BERBAHAGIA DI ALAM BAKA
Oleh: DRS. H. IMAM GOZALI, M.Pd.I
الحمد لله رب العالمين اياه نعبد واياه  أنستعين اشهد أن لا إله إلاّالله وحده لاشريك له الملك الحق المبين وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين اللهمّ صلّ على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم إلى يوم الدّين اما بعد. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى حببنا ونبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ فيا ايها الحاضرون اوصيكم ونسى بتقوالله كما امرالله علينا فى القرءن الكريم . أعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم. بسم الله الرحمن الرحيم : ياأيّهاالّذين أمنوااتّقواالله حقّ تقاته ولاتموتنّ إلاّ وأنتم مسلمونز
JAMA'AH JUM'AH YANG BERBAHAGIA ... 
surat Al-Fatihah adalah Salah satu bacaan wajib dalam shalat karena  merupakan salah satu dari sekian rukun di dalam solat Di jelaskan di dalam Tafsir Ibnu Katsir (لا صلاة لمن لا يقرء الفتحة). Tidak sah solat bagi orang yang tidak membaca Al fatihah. Firman Alloh swt اياك نعبد واياك نستعين Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan. 
Pernyataan kita kepada Allah untuk beribadah hanya kepadaNya, kita tidak ingkar kepadanya. Aktifitas hidup ini, kita peruntukan Allah semata. Pernyataan kita ini sama persis dengan tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman(QS. Adz Dzariyat 56وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون  maksudnya;
Aku Ciptakan Jin dan Manusia hanya semata untuk mengabdikan dirinya kepada-Ku (Alloh)

HADIRIN YANG MULIA ... 
ٍSebagai implementasi pernyataan kita, kemudian bagaimana membuktikan pernyataan yang kita ucapkan selalu pada setiap saat itu? 
Kita khawatir jika nanti apa yang kita ucapkan, dengan kenyataannya jauh berbeda, bila demikian apa bedanya dengan orang-orang munafiq? 
Rasulullah saw bersada , tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika bicara bohong, jika bersumpah khianat, jika janji mengingkari. Begitulah rambu-rambu yang disampaikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Karenanya kita harus benar-benar mengabdikan seluruh hidup kita untuk Islam, hidup dalam Islam dan untuk Islam, yang pertama-tama harus kita lakukan adalah memahami tujuan hidup itu sendiri. Kita memahami bahwa hidup ini memang untuk beribadah, bukan untuk yang lain. Dan juga perlu direnung bahwa kita semua akan di kembalikan kehadirat Alloh, Sebagai 
Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?, Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan selain Dia, yang mempunyai arsy yang mulia. (QS. Al-Mukminun 115-116) 

JAMAAH YANG BERBAHAGIA ... 
Setelah kita faham bahwa Allah Swt menciptakan kita untuk beribadah, maka kita juga harus serius dalam hidup ini. Pengabdian dan ketaatan kita hanya semata kepada Allah. Beribadah kepada Allah swt harus dijadikan prioritas. Jangan sampai ibadah hanya dijadikan kegiatan rutinitas tanpa makna. 
Manfaat dari ibadah ini bukan untuk Allah,tetapi semata-mata untuk kita sendiri. Allah tidak butuh apapun dari kita. Jika seluruh jin dan manusia sejak diciptakan hingga sekarang patuh dan tunduk kepada Allah, tidak sedikitpun menambah kekuasaan-Nya, dan, jika seluruh mahluk berpaling dari Allah, tidak akan berkurang kebesaran dan keagungan Allah Swt
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka mengabdi kepadaKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah. Dialah Maha Pemberi rizki, Yang memeliki Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat 56-58).

JAMAAH JUM’AT YANG BERBAHAGIA 
Setelah memahami bahwa hidup ini sepenuhnya mengabdikan diri kepada Alloh semata, maka kita harus memahami juga fungsi dunia, bagi kehidupan hidup di dunia ini. Allah menjelaskan dalam firmanNya: 
Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melaikan main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahami. (QS. Al-An’am 32). 

Alloh Swt khabar kepada kita bahwa ada kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia, kehidupan itu lebih abadi dan lebih baik. Itulah kehidupan akhirat. Di Akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Karenanya kita harus menyikapi kehidupan dunia ini sebagai tempat menanam modal. Di dunia ini kita menanam, yang kita akan panen di akhirat kelak. Kemudian manusia yang tidak memahami makna kehidupan di dunia ini, maka kecenderungannya hanya akan memanfaatkan kesempatan yang ada hanya sekedar untuk makan dan bersenang-senang saja. Mereka mengira bahwa dunia ini satu-satunya kehidupan. Firman Alloh :
   
Dan mereka berkata. Hidup adalah kehidupan kita di dunia ini saja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan. (QS. Al-An’am: 29). 

HADIRIN YANG MULIA ...
Mereka tidak mempunyai harapan kecuali balasan di dunia ini. Jika mereka berbuat baik, mereka mengharapkan imbalan di dunia saja. Itulah sebabnya kematian bagi mereka adalah akhir segala-galanya. 
   
24. Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.(QS: Al Jatsiyah)

HADIRIN YANG MULIA ... 
Cara pandang sebagian manusia tentang kehidupan dunia seperti itu, maka semasa komunitas masyarakat tersebut hanya dimanfaatkan untuk mengejar kesenangan hidup saja. Kesenangan menjadi tujuan hidupnya. Hedonisme atau hura-hura menjadi prioritasnya. Allah menggambarkan kehidupan mereka dalam firmannya: (
Dan orang-orang kafir bersenang-senang dan makan bagaikan makanannya binatang ternak. Dan Nerakalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad 12) 

Sebagian di antaranya mereka ada yang senang kepada perhiasan hingga menjadi hamba perhiasan. Ada yang cinta kepada harta, sehingga ia menjadi budak harta. Ada yang tergila-gila kepada wanita, sehingga mereka bertekuk lutut di bawah kemauan wanita. Kepada mereka Rasulullah memberi ancaman: Binasalah hamba dinar, binasalah budak dirham, binasalah hamba-hamba sutera atau perhiasan. (HR. Al-Bukhari) 

HADIRIN YANG MULIA .
Perbedaan orang kafir dengan orang beriman dalam meman-dang kehidupan dunia itu amat jauh, orang kafir memandangnya sebagai satu-satunya kehidupan. Sedangkan orang mukmin memandangnya sebagai sarana menuju kehidupan di akhirat. Orang kafir memandangnya dunia ini sebagai tempat untuk melampiaskan segala keinginan sahwatnya, Media elektronik menyampaikan berita yang mencengangkan.. adanya praktek mucikari didunia maya yang di lakukan oleh generasi muda kita baru- baru ini di daerah bogor yang mampu di bongkar oleh kepolisian kiat.

HADIRIN YANG BERBAHAGIA 
Interpretasi yang berbeda, tentu saja melahirkan perbedaan perilaku. Masing orang, beriman tidak mungkin berbuat ma’siat, dan dosa. Sebab orang- orang yang beriman memahami dan meyakini, bahwa setiap amalnya dilihat dan dihitung oleh Allah, sedikit atau banyak pasti ada balasannya.  
Barangsiapa melakukan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. (Al-Zalzalah 7-8) 

Karenanya seorang muslim tidak mungkin mau menjual agamanya untuk dunianya. Tidak akan menukar akhiratnya demi kenikmatan Hidonism. Mereka memiliki kecenderungan mengorban-kan kenikmatan dunia dari pada kehilangan kenikmatan akhirat? 
Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan Firman Alloh  
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
Akan tetapi semua perjuangan kita itu bukan semata-mata untuk kehidupan di dunia, bahkan itu semua kita peruntukkan bagi bekal kehidupan di akhirat. 

JAMAH JUM’AH YANG MULIA ... 
Selain mengerti dan memahami arti dan posisi kehidupan dunia, kitapun harus selalu ingat mati. Kematian itu sebuah kepastian. Setiap yang hidup pasti mati. Itulah sebabnya kita tak perlu takut mati, yang kita takuti adalah kehidupan setelah mati. Firman Alloh:

Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan tetap kekal Dzat TuhanMu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman: 26-27) 

HADIRIN ...
Jika kita sudah tahu tujuan hidup, memahami arti dan posisi kehidupan dunia ini, tahu dan meyakini pula kepastian mati, maka tiada jalan lain kecuali pasrah diri kepada ilahi. Kita siap diatur dan mentaati seluruh aturan Alloh swt tanpa reserve. Untuk itu kita perlu mempelajari dan mengerti syari’at Islam. Kita harus tahu seluk beluk ajarannya, agar tidak meraba-raba lagi. Kita berjalan di atas sebuah kepastian, yaitu jalan keselamatan. Jika sudah kita temukan jalan ini, tak perlu lagi tengok kanan, tengok kiri. lurus berjalan saja mengikuti rel ini. 

HADIRIN ... 
Meskipun tekat dan komitmen kita sudah bulat, bukan berarti tantangan sudah selesai. Justru di sini tantangan dan cobaan akan datang silih berganti. Syaitan tidak pernah rela kita berada dalam bimbingan iman. Syaitan adalah musuh bebuyutan manusia, yang tidak senang masuk Neraka sendirian. Mereka akan menggalang kekuatan untuk mempengaruhi manusia. Tidak tanggung-tanggung mereka membuat konspirasi untuk menghabisi ummat Islam atau ummat Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya: 
Sesungguhnya syaithan duduk pada beberapa jalan untuk menggoda anak cucu Adam. Dia duduk di jalan Islam, lalu ia berkata: Engkau masuk Islam, dan engkau tinggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu? Lalu manusia membantahnya dan tetap dalam Islam. Kemudian syetan duduk pada jalan hijrah..? Akankah engkau tinggalkan tanah airmu? Lantas manusia membantahnya dan tetap berhijrah.
Syaitan pun duduk di jalan jihad, dan berkata: Engkau akan Jihad? Padahal perjuangan ini menghilangkan harta dan jiwa. Engkau berperang kemudian engkau mati atau terbunuh, lalu nanti istrimu dinikahi orang dan hartamu dibagi-bagikan?. Tetapi manusia membantahnya dan terus berjihad. Kemudian Rasulullah bersabda “ Barangsiapa yang melakukan demikian, kemudian mati maka adalah hak Allah untuk memasukkan ke dalam Surga.” (HR. Ahmad dan An-Nasai dari Sabrah bin Fakih). 

HADIRIN YANG BERBAHAGIA ... 
Demikian khutbah ini kami sampaikan, semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan kekuatan kepada kita sehingga betul-betul faham makna hidup, teriring kebahagiaan di dunia sampai akhirat kelak.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.اقول قول هذا فاستغفرواه انه هو الغفور الرحيم.